Pages

Jumat, 30 Desember 2011

Eksekutif Muda Vs Entrepreneur Muda


Kali ini gw pengen cerita tentang Eksekutif Muda Vs Entreprener Muda, kedua profesi ini sangatlah diminati semua orang terutama kaum muda yang ingin sukses, dimana kedua posisi ini akan menjadi puncak karir yang akan menentukan jalan hidup menjadi lebih baik. Jarang sekali kaum muda yang diusia 30 tahunan langsung menjadi eksekutif muda yang sukses di posisi puncak suatu perusahaan kalau pun ada dia itu termasuk orang yang memiliki karir yang sangat cemerlang ataupun dia itu anak yang punya perusahaan. Untuk saat ini sihh sebenernya lagi jaman jamannya anak muda jadi ibaratnya udah eranya anak muda, malah ada semboyan “Yang Muda yang Berkarya”, bukan lagi era “Yang Tua Yang berkuasa”. Kalau melihat 5 - 10 tahun kebelakang usia muda itu masih sangat lah dipandang sebelah mata, ya klo kata orang tua mah belum mateng dan belum banyak pengalaman, makanya dulu tuh klo mau jadi seoarang CEO atau direktur  itu haruslah usia diatas kepala  5 bahkan kepala 6, ya emang sihh pemikiran orang tua itu bisa dibenarkan soalnya mereka mencari yang berpengalaman dan memilki karir yang panjang, tapi tidak untuk saat ini tidak untuk zaman ini, sekarang tuh udah zamannya “Yang Muda Yang Berkarya” yang tua mahh ngalah aja dehhh hehehe…..

Klo dilihat dari segi usia memang usia 30-40 tahun itu masih belum banyak pengalaman, tapi klo dilihat dari segi kreatifitas mereka lah ahlinya, pemikiran usia segitu masih sangatlah fresh dan jiwanya masih  terbakar, masih semangat, makanya banyak menciptakan ide-ide yang kreatif dan inovativ. Ada beberapa contoh CEO muda saat ini yang sudah berprestasi sebut saja Azrul Ananda yang pada saat memimpin Jawa Pos group pada usia 33 tahun. Perlu diketahui Jawa Pos Group merupakan penerbit Koran yang terbesar di Indonesia dan telah mendapatkan berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional.  Azrul Ananda menggantikan Ayahnya Dahlan Iskan yang saat itu dipercaya memimpin PLN, tetapi  walau masih muda dia dapat membuktikan bahwa dia bisa berprestasi, ini dibuktikan dengan sebuah kreatifitas dan inovatif yang mengantarkan Jawa Pos Group menggapai beberapa penghargaan dan Koran yang diminati oleh kaum Muda. Sebetulnya gw juga sangat mengidolakan dia, di otaknya penuh dengan ide – ide kreatif, selain Azrul gw juga sangat mengagumi ayahnya Dahlan Isakan, sebuah symbol kesederhanaan dan ga mau ribet itulah Dahlan Iskan yang sangat hobi memakai sepatu kets kemana-mana sekalipun bertemu Presiden.  Selanjutnya CEO muda idola gw yaitu Yoris Sebastian, dia adalah Young Marketers muda sukses, sukses membawa Hard Rock Café menjadi sebuah café yang ramai dengan slogan yang kontroversinya yaitu “ I Like Monday” yang biasanya orang sangat membenci hari senin tetapi dia merubah image itu, dia membuat sebuah acara – acara besar di hari Senin di sebuah Hard Rock Café Jakarta. Gw mengidolakan dia karena kreatifitas – kreatifitasnya yang tanpa batas, dia ga membatasi karyawannya untuk menuangkan ide – idenya, dan setiap hari karyawannya harus membrikan ide – ide kreatinya, gw sangat suka bukunya yang judulnya “Creative Junkies” disitu diceritakan berbagai tips untuk menciptakan sebuah kreatifitas yang tanpa batas, banyak penghargaan yang datang padanya baik nasional maupun internasional.

Lalu ada perusahaan PLN yang dahulu dipimpin Dahlan Iskan lalu digantikan dengan Nur Pamudji yang pada saat dilantik berumur 50 tahun, dan dia merupakan Direktur termuda sepanjang sejarang PLN modern. Dahlan Iskan memilih dia karena dari kandidat yang ada dia yang paling muda usianya, dan memang Dahlan Iskan sengaja memilih yang muda karena dia (Nur) adalah sosok pemimpin muda yang punya tanggung jawab dan potensi buat menangani masalah perusahaan strum negara itu.

Ada lagi yang saat ini sebuah lembaga Negara dipimpin oleh kaum muda yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), beliau adalah Abraham yang pada saat ini umurnya sekitar 40-an. Kita lihat dan nantikan gebrakannya untuk menjerat para koruptor negeri ini apakah kaum muda berhasil menangani masalah korupsi, dan semoga saja penuh dengan gebrakan.

Dan untuk saat ini pun bukan lagi zamannya pencari peluang  kerja tapi pencari peluang bisnis, kenapa gw bilang kya gini soalnya sekarang tuh pemerintah lagi menggalakan entrepreneurship atau pun technoprener, pokonya semua harus berjiwa bisnis, sekarang banyak program pemerintah yang mengarah ke entrepreneurship, soalnya pemerintah sadar Negara yang maju itu memiliki minimal 2 -4 % dari penduduknya melakukan entrepreneur karena bisa menopang laju ekonomi suatu Negara dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, tapi faktanya di Negara ini masih sedikit sekali yang melakukan entrepreneur, klo ga salah masih 0,24 % dari jumlah penduduk atau kurang lebih sekitar 40.000 orang,,,,wow jadi sangat sedikit sekali dari 250 juta penduduk Indonesia. Bandingkan dengan Negara tetangga seperti India 11%, lalu singapura 7%, Thailand 2%. Sekarang pun banyak pelatihan-pelatihan tentang berwirausaha dan lagi-lagi usia muda yang menjadi target untuk berwirausaha, memang jaman sekarang tuh jamannya anak muda cuy,,,liat aja deh Ir.Ciputra yang telah membangun Universitas Entreprener yang telah menghasilkan lulusan pebisnis muda sukses, menurut beliau Universitas itu dibangun untuk yang mau berbisnis klo masuk situ Cuma untuk ngelamar pekerjaan akan ditolak…..siapa yang tidak tau Ir.Ciputra sang legendaris Properti yang memiliki raja property Ciputra, beliau saat ini tidak henti-hentinya berkunjung ataupun mengadakan seminar ke kampus - kampus, sekolah - sekolah SMK untuk memberikan pengarahan dan menyemangati  mereka-mereka yang berjiwa muda untuk berbisnis.

Ada lagi legendaris pebisnis yang tersohor yaitu Bob Sadino yang berbisnis di bidang makanan Kem Foods & Kem Farms (bidang agro bisnis), dia lah yang pertama kali mengenalkan kita pada ayam negri dan telur ayam negri pada masyarakat kita, dengan ciri khas selalu bercelana pendek ini terus mendokrin kaum muda untuk berbisnis, bahkan ada ucapannya yang menurut gw cukup berkontroversi beliau berkata “jika mau sukses keluar dari sekolah dan mulailah berbisnis” kata2 yang sangat kontroversi tapi bermakna untuk menyemangati kaum muda. Bob membuat rumusan kesuksesan dengan membagi dalam empat hal yaitu tahu, bisa, terampil, dan ahli.

"Tahu" merupakan hal yang ada di dunia kampus, di sana banyak diajarkan berbagai hal namun tidak menjamin mereka bisa. Sedangkan "bisa" ada di dalam masyarakat. Mereka bisa melakukan sesuatu ketika terbiasa dengan mencoba berbagai hal walaupun awalnya tidak bisa sama sekali. Sedangkan "terampil" adalah perpaduan keduanya. Dalam hal ini orang bisa melakukan hal dengan kesalahan yang sangat sedikit. Sementara "ahli" menurut Bob tidak jauh berbeda dengan terampil. Namun, predikat "ahli" harus mendapatkan pengakuan dari orang lain, tidak hanya klaim pribadi.

Satu prinsip yang dilakoni oleh Bob Sadino adalah 'Tidak usah berencana karena sebagian besar kenyataan tidak akan berjalan sesuai rencana, tidak usah berharap karena harapan akan pupus, tidak usah punya tujuan karena hanya akan membatasi diri kita'. Sebuah prinsip yang kontroversial tapi begitu tersohor.
Kenapa mereka gw sebut legendaris, selain usianya memang udah sangat senja alias sudah uzur dan bau tanah, reputasi mereka di dunia entrepreneur sudah tidak diragukan lagi, dihormati dan menjadi panutan bagi yang ingin berbisnis, mereka pun tidak akan pernah berhenti mengkampanyekan kepada kaum muda untuk menjadi entrepreneur muda walaupun sekarang usianya sudah sangat tua, dan gw pun sangat mengidolakan mereka berdua, mereka itu mengampanyekan untuk menjadi entrepreneur bukan untuk mengenalkan bisnisnya kepada orang tetapi jiwa kemanusiaannya untuk menolong bangsa ini menjadi maju dan kuat dari penduduknya yang menjadi entrepreneur karena mereka tau Negara maju itu memiliki banyak entrepreneur.
Sekarang tuh sudah mulai banyak entrepreneur muda yang sukses, baik itu bisnis yang dijalaninnya sendiri mulai dari nol maupun bisnis yang dijalani dari warisan perusahaan keluarga.

Dari dulu gw pengen banget bisa menjadi seorang pebisnis, gw selalu berfikir dan membayangkan usaha apa ya yang cocok atau usaha apa ya bisa gw mulai untuk saat ini, disetiap kesempatan selalu aja terbayang – bayang akan hal itu, dan disetiap ketemu sama temen gw yang memang satu pemikiran sama gw kita tuh pasti ngomonginnya tentang usaha apa, bisnis apa kedepannya, bahkan kita tuh punya mimpi masa depan untuk mempunyai sebuah perusahaan bersamaa, kita menjadi seorang CEO dari suatu perusahaan. Mimpi yupz mimpi yang mungkin suatu saat akan terwujud jika kita mempunya suatu keinginan dan tekad yang kuat. Kenapa sihh milih pengen menjadi seorang pebisnis, kita tau menjadi pekerja untuk seseorang itu ga enak, waktunya diatur dan gajinya pun diatur, jadi kita tidak punya kebebasan waktu dan financial. Kita berangkat pagi bahkan sebelum matahari keluar kita udah berangkat ke kantor pulang pun sampai rumah matahari udah menghilang, dan lagi gaji kita ya tiap bulan pastinya sama ya klo beruntung kita naik gaji itu pun dilihat dari masa jabatan kita udah berapa tahun mengabdi. Selain itu kita ingin sekali mempekerjakan temen – temen kita yang memang sangat membutuhkan pekerjaan jadi kita bermanfaat untuk temen – temen kita.

Lalu apa bedanya ya antara Eksekutif dan Entrepreneur, klo menurut gw dari kesimpulan yang ada klo Eksekutif itu dia bekerja pada seseorang yang kerjanya dikantoran dan harus patuh dengan apa yang disuruh oleh si Bos, dia bekerja untuk orang lain klo ga kerja ya sanksinya bisa dipecat, nah klo Entrepreneur dia tuh bekerja untuk dirinya sendiri, terserah dia mau kerja atau pun tidak itu pilihan dia toh mungkin aja dia punya banyak anak buah yang membantu dia untuk mengelola bisnisnya, mau pulang kapan pun dia bisa dan siapa yang mau ngelarang, gaji tiap bulan ga sama itulah sensasi dan tantangannya seorang pebisnis.

Tetapi seorang pebisnis bisa juga seperti seorang eksekutif yang bekerja dikantor pergi pagi dan pulangnya malem, Entrepreneur bisa menjadi Eksekutif tapi Eksekutif belum tentu menjadi Entrepreneur. Lihat deh Dahlan Iskan yang saat itu menjadi CEO Jawa Pos Group, dia lah seorang Entrepreneur  yang memiliki Jawa Pos Group dan dia menjadi seorang CEO yang bekerja di kantoran, tapi gw belum tau kehidupannya saat dia menjabat CEO apakah yang gw bayangkan pulang pagi berangkat malam. Ada lagi Bakrie yang membawahi perusahaan Bakrie Group dia seorang entrepreneur dan bisa juga dibilang Eksekutif yang bekerja kantoran. Terlihat begitu menyenangkan seorang Entrepreneur itu dapat mempekerjakan dan membantu orang yang membutuhkan untuk menghidupi keluarganya sebuah pahala dan amalan yang menurut gw patut dihargai tapi mungkin kita melihat kesuksesannya saja disisi lain seorang Entrepreneur harus banting tulang untuk bisa melambungkan bisnisnya, ga semudah membalikan telapak tangan melebarkan bisnis itu, harus tahan banting, harus siap gagal, dan terus bangkit jika kegagalan menghampiri itu lah prinsip seorang Entrepreneur yang mungkin ga semua orang bisa menjalaninya, harus orang yang pantang menyerah untuk dapat berada dipuncak kesuksesan.