Kali ini gw pengen cerita tentang
Eksekutif Muda Vs Entreprener Muda, kedua profesi ini sangatlah diminati semua
orang terutama kaum muda yang ingin sukses, dimana kedua posisi ini akan
menjadi puncak karir yang akan menentukan jalan hidup menjadi lebih baik.
Jarang sekali kaum muda yang diusia 30 tahunan langsung menjadi eksekutif muda
yang sukses di posisi puncak suatu perusahaan kalau pun ada dia itu termasuk
orang yang memiliki karir yang sangat cemerlang ataupun dia itu anak yang punya
perusahaan. Untuk saat ini sihh sebenernya lagi jaman jamannya anak muda jadi
ibaratnya udah eranya anak muda, malah ada semboyan “Yang Muda yang Berkarya”,
bukan lagi era “Yang Tua Yang berkuasa”. Kalau melihat 5 - 10 tahun kebelakang
usia muda itu masih sangat lah dipandang sebelah mata, ya klo kata orang tua
mah belum mateng dan belum banyak pengalaman, makanya dulu tuh klo mau jadi
seoarang CEO atau direktur itu haruslah
usia diatas kepala 5 bahkan kepala 6, ya
emang sihh pemikiran orang tua itu bisa dibenarkan soalnya mereka mencari yang
berpengalaman dan memilki karir yang panjang, tapi tidak untuk saat ini tidak
untuk zaman ini, sekarang tuh udah zamannya “Yang Muda Yang Berkarya” yang tua
mahh ngalah aja dehhh hehehe…..
Klo dilihat dari segi usia memang
usia 30-40 tahun itu masih belum banyak pengalaman, tapi klo dilihat dari segi
kreatifitas mereka lah ahlinya, pemikiran usia segitu masih sangatlah fresh dan
jiwanya masih terbakar, masih semangat,
makanya banyak menciptakan ide-ide yang kreatif dan inovativ. Ada beberapa
contoh CEO muda saat ini yang sudah berprestasi sebut saja Azrul Ananda yang
pada saat memimpin Jawa Pos group pada usia 33 tahun. Perlu diketahui Jawa Pos
Group merupakan penerbit Koran yang terbesar di Indonesia dan telah mendapatkan
berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional. Azrul Ananda menggantikan Ayahnya Dahlan Iskan
yang saat itu dipercaya memimpin PLN, tetapi
walau masih muda dia dapat membuktikan bahwa dia bisa berprestasi, ini
dibuktikan dengan sebuah kreatifitas dan inovatif yang mengantarkan Jawa Pos
Group menggapai beberapa penghargaan dan Koran yang diminati oleh kaum Muda.
Sebetulnya gw juga sangat mengidolakan dia, di otaknya penuh dengan ide – ide
kreatif, selain Azrul gw juga sangat mengagumi ayahnya Dahlan Isakan, sebuah
symbol kesederhanaan dan ga mau ribet itulah Dahlan Iskan yang sangat hobi
memakai sepatu kets kemana-mana sekalipun bertemu Presiden. Selanjutnya CEO muda idola gw yaitu Yoris
Sebastian, dia adalah Young Marketers muda sukses, sukses membawa Hard Rock
Café menjadi sebuah café yang ramai dengan slogan yang kontroversinya yaitu “ I
Like Monday” yang biasanya orang sangat membenci hari senin tetapi dia merubah
image itu, dia membuat sebuah acara – acara besar di hari Senin di sebuah Hard
Rock Café Jakarta. Gw mengidolakan dia karena kreatifitas – kreatifitasnya yang
tanpa batas, dia ga membatasi karyawannya untuk menuangkan ide – idenya, dan
setiap hari karyawannya harus membrikan ide – ide kreatinya, gw sangat suka
bukunya yang judulnya “Creative Junkies” disitu diceritakan berbagai tips untuk
menciptakan sebuah kreatifitas yang tanpa batas, banyak penghargaan yang datang
padanya baik nasional maupun internasional.
Lalu ada perusahaan
PLN yang dahulu dipimpin Dahlan Iskan lalu digantikan dengan Nur Pamudji yang
pada saat dilantik berumur 50 tahun, dan dia merupakan Direktur termuda
sepanjang sejarang PLN modern. Dahlan Iskan memilih dia karena dari kandidat
yang ada dia yang paling muda usianya, dan memang Dahlan Iskan sengaja memilih
yang muda karena dia (Nur) adalah sosok pemimpin muda yang punya tanggung jawab
dan potensi buat menangani masalah perusahaan strum negara itu.
Ada lagi yang saat ini sebuah
lembaga Negara dipimpin oleh kaum muda yaitu KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi), beliau adalah Abraham yang pada saat ini umurnya sekitar 40-an. Kita
lihat dan nantikan gebrakannya untuk menjerat para koruptor negeri ini apakah
kaum muda berhasil menangani masalah korupsi, dan semoga saja penuh dengan
gebrakan.
Dan untuk saat ini pun bukan lagi
zamannya pencari peluang kerja tapi
pencari peluang bisnis, kenapa gw bilang kya gini soalnya sekarang tuh
pemerintah lagi menggalakan entrepreneurship atau pun technoprener, pokonya
semua harus berjiwa bisnis, sekarang banyak program pemerintah yang mengarah ke
entrepreneurship, soalnya pemerintah sadar Negara yang maju itu memiliki
minimal 2 -4 % dari penduduknya melakukan entrepreneur karena bisa menopang
laju ekonomi suatu Negara dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, tapi
faktanya di Negara ini masih sedikit sekali yang melakukan entrepreneur, klo ga
salah masih 0,24 % dari jumlah penduduk atau kurang lebih sekitar 40.000 orang,,,,wow
jadi sangat sedikit sekali dari 250 juta penduduk Indonesia. Bandingkan dengan
Negara tetangga seperti India 11%, lalu singapura 7%, Thailand 2%. Sekarang pun
banyak pelatihan-pelatihan tentang berwirausaha dan lagi-lagi usia muda yang
menjadi target untuk berwirausaha, memang jaman sekarang tuh jamannya anak muda
cuy,,,liat aja deh Ir.Ciputra yang telah membangun Universitas Entreprener yang
telah menghasilkan lulusan pebisnis muda sukses, menurut beliau Universitas itu
dibangun untuk yang mau berbisnis klo masuk situ Cuma untuk ngelamar pekerjaan
akan ditolak…..siapa yang tidak tau Ir.Ciputra sang legendaris Properti yang
memiliki raja property Ciputra, beliau saat ini tidak henti-hentinya berkunjung
ataupun mengadakan seminar ke kampus - kampus, sekolah - sekolah SMK untuk
memberikan pengarahan dan menyemangati
mereka-mereka yang berjiwa muda untuk berbisnis.
Ada lagi legendaris pebisnis yang
tersohor yaitu Bob Sadino yang berbisnis di bidang makanan Kem Foods & Kem
Farms (bidang agro bisnis), dia lah yang pertama kali mengenalkan kita pada
ayam negri dan telur ayam negri pada masyarakat kita, dengan ciri khas selalu
bercelana pendek ini terus mendokrin kaum muda untuk berbisnis, bahkan ada
ucapannya yang menurut gw cukup berkontroversi beliau berkata “jika mau sukses
keluar dari sekolah dan mulailah berbisnis” kata2 yang sangat kontroversi tapi
bermakna untuk menyemangati kaum muda. Bob membuat rumusan kesuksesan dengan
membagi dalam empat hal yaitu tahu, bisa, terampil, dan ahli.
"Tahu" merupakan hal
yang ada di dunia kampus, di sana banyak diajarkan berbagai hal namun tidak
menjamin mereka bisa. Sedangkan "bisa" ada di dalam masyarakat.
Mereka bisa melakukan sesuatu ketika terbiasa dengan mencoba berbagai hal
walaupun awalnya tidak bisa sama sekali. Sedangkan "terampil" adalah
perpaduan keduanya. Dalam hal ini orang bisa melakukan hal dengan kesalahan
yang sangat sedikit. Sementara "ahli" menurut Bob tidak jauh berbeda
dengan terampil. Namun, predikat "ahli" harus mendapatkan pengakuan
dari orang lain, tidak hanya klaim pribadi.
Satu prinsip yang dilakoni oleh
Bob Sadino adalah 'Tidak usah berencana karena sebagian besar kenyataan tidak
akan berjalan sesuai rencana, tidak usah berharap karena harapan akan pupus,
tidak usah punya tujuan karena hanya akan membatasi diri kita'. Sebuah prinsip
yang kontroversial tapi begitu tersohor.
Kenapa mereka gw sebut legendaris,
selain usianya memang udah sangat senja alias sudah uzur dan bau tanah,
reputasi mereka di dunia entrepreneur sudah tidak diragukan lagi, dihormati dan
menjadi panutan bagi yang ingin berbisnis, mereka pun tidak akan pernah berhenti
mengkampanyekan kepada kaum muda untuk menjadi entrepreneur muda walaupun
sekarang usianya sudah sangat tua, dan gw pun sangat mengidolakan mereka
berdua, mereka itu mengampanyekan untuk menjadi entrepreneur bukan untuk
mengenalkan bisnisnya kepada orang tetapi jiwa kemanusiaannya untuk menolong
bangsa ini menjadi maju dan kuat dari penduduknya yang menjadi entrepreneur
karena mereka tau Negara maju itu memiliki banyak entrepreneur.
Sekarang tuh sudah mulai banyak
entrepreneur muda yang sukses, baik itu bisnis yang dijalaninnya sendiri mulai
dari nol maupun bisnis yang dijalani dari warisan perusahaan keluarga.
Dari dulu gw pengen banget bisa
menjadi seorang pebisnis, gw selalu berfikir dan membayangkan usaha apa ya yang
cocok atau usaha apa ya bisa gw mulai untuk saat ini, disetiap kesempatan
selalu aja terbayang – bayang akan hal itu, dan disetiap ketemu sama temen gw
yang memang satu pemikiran sama gw kita tuh pasti ngomonginnya tentang usaha
apa, bisnis apa kedepannya, bahkan kita tuh punya mimpi masa depan untuk
mempunyai sebuah perusahaan bersamaa, kita menjadi seorang CEO dari suatu
perusahaan. Mimpi yupz mimpi yang mungkin suatu saat akan terwujud jika kita
mempunya suatu keinginan dan tekad yang kuat. Kenapa sihh milih pengen menjadi
seorang pebisnis, kita tau menjadi pekerja untuk seseorang itu ga enak,
waktunya diatur dan gajinya pun diatur, jadi kita tidak punya kebebasan waktu
dan financial. Kita berangkat pagi bahkan sebelum matahari keluar kita udah
berangkat ke kantor pulang pun sampai rumah matahari udah menghilang, dan lagi
gaji kita ya tiap bulan pastinya sama ya klo beruntung kita naik gaji itu pun
dilihat dari masa jabatan kita udah berapa tahun mengabdi. Selain itu kita
ingin sekali mempekerjakan temen – temen kita yang memang sangat membutuhkan
pekerjaan jadi kita bermanfaat untuk temen – temen kita.
Lalu apa bedanya ya antara
Eksekutif dan Entrepreneur, klo menurut gw dari kesimpulan yang ada klo
Eksekutif itu dia bekerja pada seseorang yang kerjanya dikantoran dan harus
patuh dengan apa yang disuruh oleh si Bos, dia bekerja untuk orang lain klo ga
kerja ya sanksinya bisa dipecat, nah klo Entrepreneur dia tuh bekerja untuk
dirinya sendiri, terserah dia mau kerja atau pun tidak itu pilihan dia toh
mungkin aja dia punya banyak anak buah yang membantu dia untuk mengelola
bisnisnya, mau pulang kapan pun dia bisa dan siapa yang mau ngelarang, gaji
tiap bulan ga sama itulah sensasi dan tantangannya seorang pebisnis.
Tetapi seorang pebisnis bisa juga
seperti seorang eksekutif yang bekerja dikantor pergi pagi dan pulangnya malem,
Entrepreneur bisa menjadi Eksekutif tapi Eksekutif belum tentu menjadi
Entrepreneur. Lihat deh Dahlan Iskan yang saat itu menjadi CEO Jawa Pos Group,
dia lah seorang Entrepreneur yang
memiliki Jawa Pos Group dan dia menjadi seorang CEO yang bekerja di kantoran,
tapi gw belum tau kehidupannya saat dia menjabat CEO apakah yang gw bayangkan
pulang pagi berangkat malam. Ada lagi Bakrie yang membawahi perusahaan Bakrie
Group dia seorang entrepreneur dan bisa juga dibilang Eksekutif yang bekerja
kantoran. Terlihat begitu menyenangkan seorang Entrepreneur itu dapat
mempekerjakan dan membantu orang yang membutuhkan untuk menghidupi keluarganya
sebuah pahala dan amalan yang menurut gw patut dihargai tapi mungkin kita
melihat kesuksesannya saja disisi lain seorang Entrepreneur harus banting
tulang untuk bisa melambungkan bisnisnya, ga semudah membalikan telapak tangan
melebarkan bisnis itu, harus tahan banting, harus siap gagal, dan terus bangkit
jika kegagalan menghampiri itu lah prinsip seorang Entrepreneur yang mungkin ga
semua orang bisa menjalaninya, harus orang yang pantang menyerah untuk dapat
berada dipuncak kesuksesan.